Info Pesantren
Rabu, 24 Apr 2024
  • Selamat Datang di Website kami

Lagi, 3 santriwati MDTI Program Reguler Khatam Hafal 30 Juz Al Qur’an

Diterbitkan : - Kategori : BERITA UMUM

Lagi, 3 santriwati MDTI Program Reguler Khatam Hafal 30 Juz Al Qur’an

Tiga santriwati Ma’had Daarut Tahfizh Al Ikhlas (MDTI) Reguler menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 Juz, acara berlangsung di halaman MDTI komplek villa buana gardenia, malam ini (30/10/2021).

Mudir Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas Ustadz. H. Zuktikar, M. Ag mengatakan ini sebuah prestasi yang sangat luar biasa bagi para santri program reguler.
“Selain mereka harus fokus dengan kurikulum madrasah, santri juga konsisten untuk menjaga target hafalannya, ini bukan sebuah pekerjaan yang mudah”, kata Ustad Zul.

Memang target hafalan diprogram reguler dan intensif sedikit berbeda, apabila reguler mereka 50 persen fokus ke kurikulum madrasah 50 persennya lagi ke tahfizul Qur’an sedangkan intensif 80 persen lebih condong ke hafalan Qur’an, jelas ustad yang akrab dipanggil ustad zul ini.

“Akan tetapi target hafalan yang di kedua program ini tetap menghafal 30 Juz Al-Qur’an dan dengan otomatis akan dipersiapkan untuk mengikuti syahadah”, ungkap mudir MDTI.

Dalam hal ini ustad zulfikar berpesan kepada para santri jangan pikirkan berapa jumlah hafalan hari ini, akan tetapi tetaplah istiqamah dalam mengahafal Qur’an.

“Karena dengan keistiqamahan, keyakinan serta ikhlas berdoa kepada Allah SWT, insyaAllah 30 Juz Al-Quran akan terhafal”, pesan mudir.

Wakil Mudir MDTI Program Reguler Ustadz. Satrya Andheki mengatakan santriwati yang khatam 30 Juz yakni Nur Izza Maghfirah kelas 3 Madarasah Aliyah Terpadu (MAT) Daarut Tahfizh Al Ikhlas, Syifatutrahmi Kelas 2 MAT dan Najma Sharqiyya kelas 3 Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTsT) Daarut Tahfizh Al-Ikhlas.

“Ucapan terima kasih kepada para ustazah yang telah membimbing mereka dalam menghafal Al-Qur’an 30 Juz”, kata Ustadz Satrya.

Disamping itu, ustad satrya menjelaskan bahwa faktor utama untuk menghafal Al-Qur’an harus memiliki minat dan keinginan yang bulat, karena akan terasa sangat berat ketika para santri menghafal Qur’an tidak disertai dengan faktor ini.

“Setelah faktor ini mendukung baru disisipkan dengan metode yang sudah disediakan oleh para ustad/ustazah, salah satunya metode wahdah”, jelas ustadz Satrya

Metode Wahdah yaitu sebelum menghafal, guru membenarkan bacaan al-qur’an santri kemudian santri tersebut membaca sepuluh kali atau lebih halaman tersebut kemudian menghafalkannya ayat per ayat dirangkai hingga menjadi satu halaman, lalu melancarkan halaman tersebut, menyetorkan hafalanya dihadapan guru, jika sudah lancar, bagus dan benar hafalannya baru melanjutkan hafalan keberikutnya, jelas ustadz satrya ketika diwawancai oleh kabag humas MDTI.
Dalam penutupan acara ini ustad satrya berharap kepada setiap santriwan dan santriwati untuk tetap terus semangat dalam menghafal Al-Qur’an.

“Karena ketika kita sudah selesai hafalan Al Qur’an 30 Juz, ini merupakan kado kebahagiaan yang teramat sangat tentunya bagi kedua orang tua kita”, tutupnya.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar