Banda Aceh -Kembali, Dayah Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas (MDTI) Aceh Besar, tunaikan Syahadah 30 Juz Al-Qur`an Bilghaib.
Acara yang menampilkan satu santri, Kamil Mumtaz bin Samsul Bahri (Santri Kelas 3 Madrasah Aliyah Al-Ikhlas Terpadu/MAT MDTI) ini, berlangsung dua hari, pekan lalu, di dayah dalam Komplek Villa Buana Gardenia, Gampong Lampasi Engking, Darul Imarah.
“Alhamdulillah, Kamil Mumtaz mampu Syahadah atau menghafal Al-Qur`an 30 di hadapan empat Ustadz Penguji/Penyimak dan jamaah lainnya yang ikut menyimak, selama 16 jam,” imbuhnya, dalam acara di Mushola MDTI Reguler Villa Buana Gardenia.
“Kamil Mumtaz adalah putra dari Penceramah Masjid Raya Baiturrahman dan juga Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafar UIN Ar-Raniry Dr Samsul Bahri MA,” ujar Guru Tahfizh, yang juga Wakil Mudir MDTI Reguler, Ustadz Satrya Andheki, dalam acara di mushalla ma’had.
“Syahadah 30 juz, pada awal Shafar 1443 H ini, juga diikuti 35 santri. Sesi acara bilghaib syahadah tasmi’ hafalan Al-Qur`an 30 juz, dan dan alhamdulillah mampu syahadah,” jelas Mudir MDTI, Ustadz H Zulfikar M Jamil SAg MAg, di dayah nan sejuk, yang bertetangga dengan bebukitan hijau itu.
“Kamil Mumtaz, satu di antara santri program reguler dan alhamdulillah khatam menghafal 30 juz selama 4 tahun, lebih kurang 1 tahun untuk melancarkanya,” sambung Ustadz Zulfikar, yang juga Kasi Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Qur`an dan Al-Hadits Bidang Penaiszawa Kanwil.
“Semoga menjadi syafaat di hari kiamat kelak, berkepribadian Al-Qur`an dan istiqamah dalam menjaganya. Barakallah…,” doanya.
Lanjut Ustadz Zulfikar, dalam sambutan syahadah, bahwa di ma’had di barat Banda Aceh ini, ada 2 program pendidikan: Program Reguler dan Program Intensif.
Program Reguler adalah program pendidikan sama dengan pondok pesantren tahfizh lainnya. Dengan target hafalan Al Qur`an 30 juz, selama 6 tahun.
Sedangkan Program Intensif lebih fokus pada pelajaran tahfizh, dengan target hafalan 30 juz selama 2 tahun.
Dalam acara syahadah 2021/2022 ini, diikuti sebanyak 35 santri yakni dari Santri Madrasah Ibtidayah Terpadu (MIT), Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTsT), Madrasah Aliyah Terpadu (MAT), dan Santri Intensif/Reguler.
“Namun jumlah ini bisa saja bertambah, masih banyak santri yang sedang melancarkan hafalan 30 juz mereka”, ungkap Ust Zul (sapaan untuk mudir), di depan wali santri dan santrinya.
Dalam hal ini Ust Zul mengatakan, setiap santri masih butuh proses dalam menyiapkan hafalan, karena 30 juz bukan hal yang mudah.
“InsyaAllah dengan bimbingan para ustadz/ustadzah dan dengan doa orang tua tentunya para santri akan dilancarkan hafalan mereka atas izin Allah SWT,” lanjutnya.
Wakil Mudir MDTI Reguler Ustadz Satrya lanjutkan, bahwa pada Ahad, 12 September 2021, telah dilaksanakan syahadah 30 Juz oleh seorang santri MDTI Reguler, ananda Kamil Mumtaz.
Ustadz Satrya juga berterima kasih kepada para ustadz yang telah membimbing para santri tetap istiqamah dalam memperjuangkan hafalan Al-Qur`an mereka.
“Salah satu santri MDTI kembali mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 juz, yaitu Ananda Muhammad Hafizh Kamal pada hari ini. Ia peserta ke 2 jenjang MAT,” ucapnya.
Sebutnya, sebelumnya antara lain pergelaran syahadah yang sama dilakukan untuk Muhammad Akmal Irwan, Nurlaila Musyrifah, Wanti Nadiyatul Hikmah, dan Hafizhul Irfan.
Kini, komplek dayah yang secara formal berdiri 5 Juni 2009 lalu, di Jalan Rambutan Komplek Villa Buana Gardenia, samping Ajun Komplek itu, jalani pendidikan bersama ratusan peserta didik, bersama puluhan guru, dengan fasilitas lengkap.
“Visi Daarut Tahfizh Al-Ikhlas, mewujudnya generasi penerus Islam yang hafal, faham, serta mengamalkan Al-Qur`an dan Sunnah,” pungkas mudir.[yyy]
Beri Komentar